PERANG BINTANG: Olympique Lyon vs Bayern Muenchen

Olympique Lyon dan Bayern Muenchen berebut satu tiket ke final Liga Champions. Siapa lebih unggul?
















Salah satu tim finalis Liga Champions musim ini akan ditentukan di Stade Gerland, Selasa (27/4) esok. Tuan rumah Olympique Lyon akan berupaya membalas kekalahan 1-0 yang mereka derita dari Bayern Muenchen pada laga pertama. Apa saja yang akan tersaji dalam pertandingan tersebut? Berikut gambarannya.

Pelatih
Claude Puel dan Louis van Gaal


Dari segi pengalaman, Van Gaal lebih unggul dibandingkan dengan Puel. Van Gaal pernah menjuarai Liga Champions 1995 dan mencicipi bangku cadangan beberapa tim besar Eropa, termasuk timnas Belanda. Gaya kepelatihan Van Gaal rapi, teratur, dan metodik. Sedangkan Puel praktis baru dikenal luas ketika membawa Lyon menembus semifinal Liga Champions musim ini. Setidaknya, Puel mengantungi rekor tak pernah kalah di kandang sendiri di turnamen selama musim ini. Dalam tiga pertandingan kandang terakhir, Lyon bahkan mampu merengkuh kemenangan.

Penjaga Gawang
Hugo Lloris dan Hans-Joerg Butt


Lloris dipuji sebagai calon kiper terbaik dunia, sedangkan Butt sudah memasuki usia senja untuk ukuran pesepakbola. Pada laga pertama, ketenangan Lloris terlihat beberapa kali menyelamatkan gawang Lyon dari gempuran para pemain Bayern. Butt memang bukan kiper yang buruk, tapi terkadang sulit menyembunyikan kegugupannya saat menghalau tekanan lawan. Di sektor ini, Lyon memiliki keunggulan karena para pemain Lyon begitu mempercayai kemampuan Lloris.

Lini Belakang
Aly Cissokho dan Philipp Lahm

Van Gaal masih ketar-ketir menunggu keputusan staf medis Bayern perihal kondisi fisik dua bek sentral andalan mereka, Daniel van Buyten dan Martin Demichelis. Celakanya, Bayern tak memiliki pelapis yang sepadan. Jika tidak fit, Bayern harus tampil dengan duet pemain muda Holger Badstuber dan David Alaba di lini belakang. Di sini lah kepemimpinan dan pengalaman Lahm dibutuhkan.

Kondisi yang sama juga dialami Puel. Lyon terancam tak bisa memainkan Cris di jantung pertahanan. Padahal, mereka juga sudah kehilangan Jeremy Toulalan yang sudah pasti tidak bisa bertanding karena hukuman akumulasi kartu. Mathieu Bodmer yang biasa dimainkan sebagai duet Cris musim ini juga dipastikan absen. Harus ada rencana cadangan dan apakah ketangguhan Cissokho seperti pada pertemuan pertama bisa menginspirasi Lyon?

Lini Tengah
Kim Kallstrom dan Arjen Robben


Kallstrom lebih banyak tampil di lapangan sendiri pada babak pertama, tapi menjadi pemain yang tampil paling baik di lini tengah Lyon ketika itu. Bertanding di kandang sendiri, Kallstrom seharusnya bisa lebih leluasa membantu kerja Miralem Pjanic dalam menyusun serangan tim.

Di kubu Bayern, di atas kertas, mereka berharap banyak pada kelihaian Arjen Robben yang kerap mengiris lewat sektor sayap kanan. Apalagi, mereka takkan diperkuat Franck Ribery yang menerima kartu merah pada laga pertama. Tapi, Robben tak bisa beraksi sendirian. Butuh efektivitas permainan dari Bastian Schweinsteiger dan Thomas Mueller untuk membantunya.

Lini Depan
Lisandro Lopez dan Ivica Olic


Kedua pemain ini tak banyak "berbicara" pada babak pertama karena bola lebih banyak berkutat di lapangan tengah. Kuncinya, lagi-lagi adalah efektivitas. Baik Lisandro maupun Olic harus mampu memanfaatkan sekecil apapun peluang yang mereka dapatkan. Jika melihat ketiadaan pemain-pemain inti di lini belakang masing-masing tim, mari berharap aksi yang lebih banyak dari mereka.

Bagaimana menurut Anda, apa pandangan Anda tentang laga kedua semi-final Liga Champions antara Lyon dan Bayern?


sumber: BOLANEWS.com

0 Response to "PERANG BINTANG: Olympique Lyon vs Bayern Muenchen"

Posting Komentar